Seorang ayah menyuruh keempat anaknya melihat pohon pir di dalam hutan pada empat musim yang berbeda. “Pohon pir itu pohon jelek, tidak berdaun, kering dan bengkok pula batangnya,” komentar anak pertama saat musim dingin.“Pohon pir itu menggembirakan dan penuh dengan kuncup-kuncup hijau yang menjanjikan,” komentar anak kedua pada musim semi. “Pohon pir itu pohon yang cantik yang dipenuhi oleh bunga-bunga bermekaran yang berbau harum,” komentar anak ketiga ketika musim panas. Anak keempat tidak setuju dengan pendapat ketiga saudaranya.“Bahwa pohon itu dipenuhi oleh buah-buah ranum, harum, dan enak,” ujar anak yang keempat pada musim gugur. Sang ayah berkata bahwa mereka semua benar, hanya saja mereka melihat pada waktu yang berbeda. Dan sang ayah berpesan, ”Mulai sekarang jangan pernah menilai kehidupan hanya pada suatu masa yang sulit.
”Ketika kita sedang menghadapi sesuatu masa yang sulit, segalanya menyedihkan, banyak kegagalan dan kekecewaan. Jangan cepat menyalahkan diri sendiri atau orang lain, bahkan berkata kita tidak mampu, bodoh dan bernasib sial.
“Di tangan Tuhan hidup kita.“ Berarti tidak ada istilah nasib sial bagi orang yan beriman. Kerjakan apa yang menjadi bagian kita dan percayalah Allah SWT akan mengerjakan bagianNya.
“Di tangan Tuhan hidup kita.“ Berarti tidak ada istilah nasib sial bagi orang yan beriman. Kerjakan apa yang menjadi bagian kita dan percayalah Allah SWT akan mengerjakan bagianNya.
Jika kita tidak bersabar ketika berada dalam musim dingin, maka kita akan kehilangan keindahan musim semi yang cantik, kehangatan musim panas yang menjanjikan harapan. Dan kita tidak akan memanen hasil pada musim gugur. Kegelapan malam tidak selamanya bertahan, esok akan ada fajar yang mengusir kegelapan . Ada harapan ada kegembiraan, dan tersenyumlah
Sumber : Dana Re
Ditulis Oleh : uBay Sanjaya ~ B3T@H
Sobat sedang membaca artikel tentang Jangan Menilai Saat Sulit. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan menyebar-luaskan atau mengcopy paste artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya.
Copyright © 2014
ARTIKEL TERKAIT:
0 komentar:
1. Gunakan kata-kata yang bijak dalam berkomentar.
2. Komentar merupakan cermin diri dari komentator.
3. Berkomentarlah sesuai artikel yang dipostkan.
Saya sangat mengharapkan komentar/kritikan Anda soal postingan-postingan saya? :)
*Komentar yang kurang tepat, akan saya delete.
Anda boleh menyebar-luaskan postingan saya, tapi harus dengan memberikan sumbernya?
Thanks!